Tanaman Tak Lepas dari Hama - Malang Kota Bunga

Malang Kota Bunga

About tanaman dan bunga. Berkebun Organik.

Breaking

5/14/2007

Tanaman Tak Lepas dari Hama

dari : http://www.kompas.com/kompas-cetak/0308/30/metro/520983.htm
SIAPA pun akan mengakui, pertumbuhan tanaman takkan lepas dari serangan hama. Untuk itulah, pedagang bunga Adenium, Chandra Gunawan Hendarto, yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Florikultura Indonesia, berusaha menjelaskan sekilas proses penanaman Adenium untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas, sehat, dan indah.
Tanaman Adenium sangat baik ditanam di tempat terbuka. Tanaman itu membutuhkan sinar matahari langsung. Namun, pertumbuhannya akan lebih sempurna jika dinaungi plastik ultraviolet atau akrilik.
Untuk penyiraman tanaman tropis itu dapat dilakukan satu kali sehari, terutama musim kemarau atau panas. Sebaliknya, jika cuaca mendung atau hujan, penyiraman bisa dilakukan 2-3 hari sekali. "Untuk lebih akurat, kita bisa mengecek dengan memasukkan jari kita ke dalam media tanaman itu. Tujuannya, kita bisa memastikan seberapa besar tingkat kelembabannya," ujar Chandra.
Media tanaman sangat bervariasi. Kuncinya adalah porositas, sebab Adenium adalah tanaman yang berasal dari daerah bercurah hujan rendah. Berdasarkan percobaan yang dilakukan di Godongijo Nursery, yang terdapat di Jalan Cinangka Raya Km 10, Serua, Sawangan, Depok, campuran media tanaman yang baik adalah komposisi alternatif pertama terdiri atas serbuk sabut kelapa 30 persen, pasir sungai yang kasar atau pasir malang 40 persen, dan sekam (kulit padi) bakar atau arang batok kelapa 30 persen.
Komposisi kedua terdiri atas pasir sungai yang kasar atau pasir malang 40 persen, sekam bakar atau arang batok kelapa 40 persen, dan pupuk kandang (lebih baik yang sudah difermentasi) sebanyak 20 persen.
Komposisi ketiga terdiri atas pasir sungai yang kasar atau pasir malang 60 persen, dan sekam 40 persen. Adapun komposisi keempat terdiri atas pasir sungai yang kasar atau pasir malang 50 persen, sekam 30 persen, dan pupuk kandang 20 persen.
Komposisi media tanaman (untuk ukuran pot 15 sentimeter) itu sebaiknya juga ditambah pemupukan secara periodik, dengan memiliki salah satu anjuran, yakni pupuk organik atau kandang setiap dua bulan sekali sebanyak empat sendok makan, pupuk kimia seperti NPK (sebulan sekali) sebanyak satu sendok teh atau dekastar (3-4 bulan sekali) sebanyak satu sendok makan, atau pupuk daun. Untuk mendapatkan penampilan Adenium yang maksimal, bisa ditambahkan penggunaan pupuk daun (growmore atau bifolan).
SELAIN teknik penanaman dan pemupukan, Chandra juga berusaha memaparkan berbagai pedoman mengidentifikasi hama atau penyakit tanaman Adenium itu.
Secara spesifik, ada tujuh hama atau penyakit yang menyerang Adenium, yakni Spider mite (Tetranynchus cinnacinaborinus/Red spider mite atau Tetranynchus urticae/Twospooted spider mite), Thrips (Thysanoptera-Tripidae), Fungus gnats (Diptera-sciaridae), Mealybug, Root Mealybug, Phomopsis, dan Fusarium (layu pucuk).
1. Spider mite (Tetranynchus cinnacinaborinus/Red spider mite atau Tetranynchus urticae/Twospooted spider mite berbentuk seperti tungau berwarna merah, kuning muda, hijau tua, coklat muda, atau hitam.
Tempat serangan pada bagian bawah daun dan ketiak daun. Gejalanya, bagian atas daun berwarna kusam (kekuningan) dan terlihat berkerut, bagian bawah terdapat bercak bekas serangan. Pada stadium lanjut, daun menguning dan rontok sebelum waktunya.
2. Thrips (Thysanoptera-tripidae) berbentuk kecil, seperti kutu berwarna hitam yang bergerak-gerak dengan cepat.
Tempat serangan pada jaring daun dan bunga. Gejala berupa daun, kuncup bunga akan rontok, dan bentuk daun tidak sempurna.
3. Fungus gnats (Diptera-sciaridae) berbentuk larva berkepala hitam, bening. Jika dewasa, bentuknya seperti nyamuk.
Tempat serangan pada kuncup bunga. Gejalanya, bercak berwarna coklat dikuncup bunga, dan gagal mekar. Jika serangan ringan, kuncup bunga tetap akan mekar tetapi bentuk bunganya tidak sempurna.
4. Mealybug berbentuk kutu berwarna putih, memiliki semacam tepung di tubuhnya. Tubuhnya dilapisi lapisan lilin yang tampak seperti kapas.
Tempat serangan pada pucuk tanaman (daun), ketiak daun, dan batang tanaman. Gejalanya, pertumbuhan terhambat dan timbul bercak hitam di sekitar pucuk tanaman yang menyebabkan klorosis/bintik-bintik pada permukaan daun.
5. Root Mealybug berbentuk kutu rambut berwarna putih.
Tempat serangan pada akar muda tanaman. Gejalanya, pertumbuhan terhambat, bahkan cenderung terhenti. Pada stadium lanjut, akar tanaman menjadi busuk.
6. Phomopsis berbentuk cendawan. Tempat serangan pada permukaan daun cekung. Gejalanya, timbul bintik-bintik coklat di permukaan daun yang semakin melebar dan daun akan rontok.
7. Fusarium (layu pucuk) berbentuk cendawan. Tempat serangan pada pucuk tanaman. Gejalanya, pucuk tanaman membusuk dan tidak bau jika dicium.
Penyebaran fusarium cukup cepat sehingga sangat disarankan untuk memotong pemangkasan untuk memotong bagian tanaman yang terkena serangan dan memusnahkannya.
Banyak atau sedikitnya pemangkasan tergantung seberapa jauh serangan terdeteksi. Pemotongan bagian tanaman sebaiknya dilakukan sampai tanda-tanda serangan tidak tampak di bagian tanaman yang terserang.
Peraturan
Ternyata kendala usaha tanaman hias bukan hanya soal cara-cara menghadapi serangan hama, melainkan juga bagaimana menghadapi pemasaran baik lokal maupun internasional.
Secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Bunga Nasional (Asbindo) Karen Sjarief Tambayong menjelaskan, pelaku bisnis hortikultura terhambat peraturan dalam negeri ini. Peraturan pemerintah lebih mengutamakan target penjualan. Pemerintah kurang berpikir, industri bunga hias mampu menciptakan banyak tenaga kerja.
Pemerintah terkungkung pada penegakan peraturan karantina dan pajak, terutama pada masa pemberlakuan otonomi daerah.
"Akibatnya, kita tidak bisa compatible di dunia internasional," tegas Tambayong.
Terus terang, kata Tambayong, pemerintah belum mampu melihat bahwa industri Florikultura sebagai industri yang menjanjikan. Di pusat bunga dunia, Sri Lanka mampu menawarkan anyaman pandan dan Kosta Rika menawarkan Nepentes (kantung semar).
Sudah saatnya, petani-petani menanam bunga yang dibutuhkan pasar di masa depan, termasuk khasiatnya. Bukan sekadar ikut tren pasar. (OSA)


Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar